https://jepara.times.co.id/
Berita

Gerak Sehat 2025 DNIKS, 1800 Penyandang Disabilitas Rayakan Kesetaraan

Senin, 15 Desember 2025 - 10:02
Gerak Sehat 2025 DNIKS, 1800 Penyandang Disabilitas Rayakan Kesetaraan Wakil Ketua Giat DNIKS Gerak Sehat 2025, Loretta Kartikasari bersama Ketua Umum DNIKS Dr. A. Effendy Choirie. (FOTO: DNIKS for TIMES Indonesia)

TIMES JEPARA, JAKARTA – Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar kegiatan Gerak Sehat 2025 dalam bagian dari rangkaian peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2025 dan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2025.

Lebih dari 1.800 penyandang disabilitas dari berbagai ragam disabilitas, bersama para pendamping, turut ambil bagian dalam kegiatan yang dirancang sebagai ruang aman, ramah, dan membahagiakan bagi semua.

Ketua Umum DNIKS, Effendy Choirie, menegaskan bahwa peringatan HDI tidak boleh berhenti pada seremoni semata.

“Peringatan HDI adalah momentum untuk mengingatkan kembali komitmen negara dalam melindungi dan memenuhi hak-hak penyandang disabilitas,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin  (15/12/2025).

Mengusung tema “Sapa, Senyum, Sahabat Inklusi, Sejahtera dan Bahagia Semua”, Gerak Sehat 2025 dirancang sebagai ruang perjumpaan inklusif yang mendorong komunikasi setara, interaksi hangat, serta penguatan kesetiakawanan sosial.

Wakil Ketua Giat DNIKS Gerak Sehat 2025, Loretta Kartikasari, menyebut tema tersebut dipilih karena merepresentasikan nilai-nilai dasar inklusi.

“Sapa dan senyum adalah bahasa universal. Dari sanalah kesetaraan dan persahabatan inklusi bisa tumbuh. Teman-teman disabilitas berhak memiliki ruang komunikasi yang luas, nyaman, dan tanpa stigma,” kata Loretta.

DNIKS-Gerak-Sehat-224af3f3935617d96.jpg

Menurutnya, istilah Gerak Sehat tidak hanya dimaknai sebagai aktivitas fisik, tetapi juga gerak sosial, emosional, dan kebersamaan. Hal itu tercermin dari beragam aktivitas yang dihadirkan, mulai dari jalan sehat, senam dan tari sehat, hingga hiburan inklusif.

Acara semakin semarak dengan penampilan seni dari berbagai komunitas disabilitas, seperti permainan angklung SLB Amal Mulia, tari Betawi, penampilan 3 Diva, hingga Foco Band. Seluruh rangkaian hiburan menjadi medium untuk menampilkan potensi, bakat, dan kreativitas penyandang disabilitas.

“Melalui seni dan gerak, kami ingin menunjukkan bahwa penyandang disabilitas adalah subjek yang setara, kreatif, dan mampu berkontribusi, bukan objek belas kasihan,” tegas Loretta.

Ia juga menyoroti masih terbatasnya ruang publik yang ramah komunikasi, terutama bagi teman tuli dan penyandang disabilitas non-tampak. Karena itu, Gerak Sehat 2025 diarahkan sebagai ruang komunikasi inklusif yang mendorong rasa aman, percaya diri, dan kebahagiaan.

Sebagai bentuk komitmen personal, Loretta mengaku terus belajar Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) agar dapat berkomunikasi secara langsung dan setara dengan teman tuli. Ia juga secara terbuka menyampaikan bahwa dirinya merupakan penyandang disabilitas non-tampak dengan spektrum ADHD dan disleksia.

“Disabilitas itu beragam, ada yang tampak dan tidak tampak. Pengalaman pribadi membuat saya semakin memahami pentingnya ruang sosial yang inklusif dan manusiawi,” ungkapnya.

Dengan skala peserta yang besar, Gerak Sehat 2025 dinilai menjadi contoh praktik baik kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sipil dalam membangun kesejahteraan sosial yang inklusif.

“Kolaborasi ini menunjukkan bahwa inklusi adalah tanggung jawab bersama. Jika pemerintah, komunitas, dan masyarakat berjalan seiring, maka kesejahteraan inklusif bisa benar-benar terwujud,” kata Loretta.

Ke depan, DNIKS berharap kegiatan serupa dapat digelar secara berkelanjutan dan diperluas ke berbagai daerah di Indonesia, agar semakin banyak ruang terbuka yang ramah, setara, dan bebas stigma bagi penyandang disabilitas.

“Harapannya sederhana, semoga semakin banyak ruang di mana kita bisa berinteraksi tanpa sekat. Karena pada akhirnya, kita semua ingin hidup sejahtera dan bahagia bersama,” pungkas Loretta. (*)

Pewarta : Jaja Sumarja
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jepara just now

Welcome to TIMES Jepara

TIMES Jepara is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.