https://jepara.times.co.id/
Berita

Saat Pulau Dewata Blackout: Wisatawan Bingung, Butuh Diversifikasi Energi

Jumat, 02 Mei 2025 - 18:37
Saat Pulau Dewata Blackout: Wisatawan Bingung, Butuh Diversifikasi Energi Blackout seluruh Bali.

TIMES JEPARA, BALI – Langit Bali yang biasanya cerah dan penuh cahaya mendadak menjadi saksi bisu dari sebuah gelap yang tak biasa. Pada Kamis siang, 2 Mei 2025, seluruh Pulau Dewata terjerembap dalam kegelapan. Blackout total. 

Tak ada listrik. Tak ada suara mesin. Dan, denyut nadi kehidupan pun seolah berhenti sejenak.

Pemadaman listrik skala besar ini bukan sekadar gangguan teknis biasa. Ini adalah kejadian yang mengguncang denyut ekonomi, pariwisata, bahkan batin masyarakat Bali. 

PLN mencatat, seluruh sistem kelistrikan di Bali lumpuh total akibat gangguan jaringan kabel bawah laut penghubung Pulau Jawa dan Bali. Dalam hitungan menit, semua pembangkit lokal pun ikut terputus dari sistem.

“Kami mohon maaf atas kejadian luar biasa ini,” ujar I Wayan Udayana, General Manager PLN UID Bali dengan nada tulus. 

Raut wajahnya menggambarkan beban berat. Menyampaikan kabar buruk di tengah masyarakat yang bergantung pada stabilitas listrik, terutama di destinasi wisata dunia seperti Bali.

Saat Semua Terdiam

Jumat siang itu, banyak warga tengah beraktivitas seperti biasa. Di pasar-pasar tradisional, para pedagang sibuk melayani pembeli. 

Di perkantoran, rapat tengah berlangsung. Di sekolah, anak-anak masih berkutat dengan pelajaran. Namun semuanya berubah saat aliran listrik terputus secara serentak.

Lampu padam. Pendingin ruangan mati. Mesin kasir berhenti. Rumah sakit mengandalkan genset darurat. Sinyal seluler melemah. 

Lalu lintas juga kacau karena lampu merah tak berfungsi. Bandara Ngurah Rai pun siaga penuh meski tetap bisa beroperasi berkat cadangan listrik.

Di Denpasar, seorang ibu yang sedang merawat bayinya mengaku panik saat pompa ASI berhenti mendadak. 

Di Ubud, pelaku wisata melaporkan banyak tamu asing yang bingung dan cemas. Di Gianyar, sebuah rumah makan terpaksa menolak pesanan karena semua alat masak otomatis tak bisa digunakan.

Namun yang mengejutkan, bukan hanya blackout-nya yang jadi perbincangan, melainkan respon masyarakat yang begitu tangguh dan penuh empati. Mereka saling membantu, berbagi penerangan seadanya, hingga mengatur lalu lintas secara sukarela.

PLN Bergerak Cepat

Tak butuh waktu lama bagi PLN untuk menyadari skala gangguan ini. Gangguan transmisi listrik bawah laut Jawa-Bali diduga menjadi penyebab utama.

Jalur ini adalah urat nadi utama pasokan energi bagi Bali. Tanpa jalur itu, beban puncak 1.200 MW tak bisa disuplai dari pembangkit lokal sepenuhnya.

PLN menyatakan, sistem langsung kolaps karena sambungan utama terputus. Semua pembangkit di Bali secara otomatis melepaskan diri dari jaringan untuk menghindari kerusakan lebih besar.

Langkah ini disebut sebagai “proteksi sistem”. Cara untuk menyelamatkan aset kelistrikan dari gangguan lebih fatal.

Tim teknis PLN langsung diterjunkan ke berbagai titik, mulai dari gardu induk, pembangkit lokal, hingga pemantauan jalur bawah laut. Namun karena gangguan terjadi di lokasi yang kompleks, proses pemulihan dilakukan secara hati-hati dan bertahap.

Pelajaran dari Kegelapan

Blackout ini menjadi pengingat keras bagi kita semua. Tentang pentingnya infrastruktur kelistrikan yang andal. Tentang risiko ketergantungan pada satu sistem pasokan. Dan tentang perlunya diversifikasi energi, terutama dari sumber daya lokal dan energi baru terbarukan.

Pakar energi menyarankan agar Bali tidak lagi sepenuhnya bergantung pada suplai Jawa-Bali. Pembangunan pembangkit berbasis energi surya, air, dan biomassa harus menjadi prioritas, terlebih Bali dikenal sebagai pulau dengan potensi alam luar biasa.

Namun, di balik semua itu, blackout ini menyimpan satu pelajaran paling manusiawi: ketika teknologi gagal, solidaritas menjadi cahaya. 

Di tengah kegelapan, masyarakat justru saling merangkul, menunjukkan bahwa energi terbesar adalah empati dan kebersamaan.

Hingga malam hari, listrik mulai kembali menyala secara bertahap. Satu per satu wilayah Bali kembali bercahaya. Namun kisah hari itu akan terus dikenang, bukan hanya karena gelapnya, tetapi karena cahaya yang lahir dari hati setiap insan Bali. (*)

Pewarta : Rochmat Shobirin
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jepara just now

Welcome to TIMES Jepara

TIMES Jepara is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.