TIMES JEPARA, YOGYAKARTA – Festival Langit Musik kembali digelar di Yogyakarta. Even yang bertujuan mewadahi musisi lokal atau pelaku industri kreatif khususnya musik tersebut dipusatkan di Jogja City Mall (JCM), Minggu (31/3/2019).‎

Manager Digital Music Business Development, Agung Priyanto Dwi Nugroho mengatakan, karya musisi lokal tak sebatas grup band saja. Namun, terbuka bagi semua musisi dan genre musik.

“Semua genre agar lebih dikenal penikmat musik secara luas,” kata Agung kepada wartawan di JCM.

Menurutnya, sejak tahun 2016 sudah sekitar 6 juta karya musisi lokal, nasional hingga mancanegara yang diupload di Langit Musik. Dari jumlah tersebut, 35 persen merupakan musisi lokal.

“Di era digital ini kami merangkul musisi lokal agar lebih bisa mempromosikan karyanya secara digital streaming maupun live streaming,” terang Agung. 

Agung menjelaskan, kesulitan yang dihadapi musisi di daerah yaitu susah menjual, bikin CD atau digital cukup ada kendala.

“Kami menjawab langsung, tidak melalui label, tidak melalui agregator, dan sharing profit nanti selain masuk Langit Musik juga dapat royalti dari setiap kali distreaming,” papar Agung. 

Manager Digital Regional Telkomsel Expansion Jawa Tengah dan DIY, Agung Paty Lupinto mengatakan, acara Festival Langit Musik menampilkan musisi indie dari Yogyakarta. Mereka adalah Scenario, Blacksky, Benharlem, Tiger Paw, Musisi Project Jogja, Korekayu, Dharma, Olsky, Baris Kata, 5 Second Rules dan Audire.

“Acara ini untuk mendukung perkembangan industri kreatif di Indonesia untuk menjadi salah satu tonggak perekonomian nasional,” kata Lupinto.

Agung berharap, dengan adanya festival ini masyarakat semakin peduli dengan ragam karya musisi lokal dan mendukung para musisi dengan menikmati musiknya secara legal. “Festival Langit Musik tempat para musisi lokal berekspresi dan menunjukkan bakatnya,” jelas Lupinto. (*)