TIMES JEPARA, JAKARTA – Pemerintah Arab Saudi menghadirkan layanan kesehatan virtual selama musim haji 1446 H yang dapat diakses 24 jam dalam tujuh bahasa, termasuk bahasa Indonesia.
Layanan ini dapat diakses melalui nomor terpadu 937, aplikasi "Sehhaty", serta platform "X", guna memudahkan jamaah dalam berkonsultasi mengenai kondisi kesehatan mereka.
Konsultasi tersedia dalam bentuk audio, video, dan teks, disertai fitur unggah hasil tes medis dan pemberian resep elektronik bila diperlukan. Jamaah dapat mendaftar menggunakan nomor perbatasan mereka di aplikasi "Sehhaty" untuk pengalaman layanan kesehatan digital yang lebih terintegrasi.
Layanan ini didukung lebih dari 300 fasilitas kesehatan permanen dan sementara yang tersebar di Makkah dan Madinah. Rumah Sakit Virtual Seha juga turut mendukung layanan “Consult Plus” yang berperan penting dalam meningkatkan respon medis di lapangan dan mempercepat pengambilan keputusan.
Aplikasi Musaed, Inovasi Mahasiswa untuk Navigasi Jamaah
Selain dukungan pemerintah, sekelompok mahasiswa dari Universitas King Abdulaziz turut menciptakan inovasi demi kenyamanan jamaah. Dipimpin oleh Hassan Al-Sulami, mereka mengembangkan aplikasi bernama Musaed, yang dirancang untuk membantu jamaah menemukan lokasi perkemahan dan menavigasi area padat agar tidak tersesat saat beribadah.
Aplikasi ini direncanakan akan dipresentasikan pada Konferensi Haji dan Umrah mendatang, sembari mencari sponsor untuk adopsi resmi. Tim pengembang juga tengah menjajaki integrasi aplikasi ini ke dalam platform resmi Nusuk Hajj.
Inisiatif Rute Makkah, Kolaborasi Lintas Lembaga
Presiden Otoritas Data dan Kecerdasan Buatan Saudi (SDAIA), Dr. Abdullah bin Sharaf Al-Ghamdi, meninjau pelaksanaan Inisiatif Rute Makkah di Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, serta Bandara Adi Soemarmo di Solo, Indonesia. Inisiatif ini telah berjalan selama tujuh tahun dan melibatkan sejumlah kementerian dan lembaga Arab Saudi, seperti Kementerian Dalam Negeri, Kesehatan, Haji dan Umrah, serta SDAIA.
Tujuan dari inisiatif ini adalah mempercepat proses kedatangan jamaah dengan sistem digital yang terintegrasi, sekaligus mendukung Program Pengalaman Jamaah, salah satu pilar utama Visi Saudi 2030. Dalam kunjungannya, Al-Ghamdi mendorong tim SDAIA untuk terus memberikan layanan terbaik dan menjadikan teknologi sebagai tulang punggung peningkatan pengalaman haji. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Arab Saudi Luncurkan Layanan Kesehatan Haji Virtual Dalam 7 Bahasa, Termasuk Bahasa Indonesia
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |