Berita

Biji Segawe, Cemilan Jadul yang Masih Ditemukan Saat Lebaran di Banyuwangi

Senin, 17 Mei 2021 - 07:36
Biji Segawe, Cemilan Jadul yang Masih Ditemukan Saat Lebaran di Banyuwangi Biji Segawe atau Kacang Cinta, camilan jadul yang masih sering ditemukan saat lebaran di pedesaan di Banyuwangi. (FOTO: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)

TIMES JEPARA, BANYUWANGI – Pohon Saga (Adenanthera pavonina) atau orang Jawa akrab menyebutnya Segawe, biji-bijinyasangat gurih untuk dijadikan cemilan. Cemilan ini sangat populer di era 90'an. Namun di Kabupaten Banyuwangi, Segawe atau tren disebut Kacang Cinta ini masih lestari hingga lebaran 2021 ini.

Segawe sendiri adalah pohon yang buahnya menyerupai petai (tipe polong) dengan biji kecilnya yang berwarna merah merekah.  Sekilas tentang pohon Segawe, tumbuhan ini berasal dari Asia Selatan namun sekarang telah tersebar pantropis termasuk di Indonesia, khususnya di pulau Jawa.

Di Banyuwangi, khususnya di era pemerintahan Bupati Purnomo Sidik, pohon ini banyak ditanam di tepian jalan sebagai tanaman peneduh.

Pohon ini mampu tumbuh hingga puluhan meter tingginya. Secara fisik, pohon Segawe memiliki daun menyirip ganda layaknya kebanyakan anggota suku polong-polongan lainnya.

Biji-Segawe-atau-Kacang-Cinta-2.jpg

Saat tiba waktu gugur, buah Segawe ini akan mengering dan mengeluarkan isi mirip kacang berwarna merah. Biji tersebut akan menempel pada bungkus buah yang mengering dan berbentuk menggulung. Biasanya, banyak biji yang berguguran di tanah karena tertiup angin atau faktor lainnya.

Paling umum, biji tersebut dapat dinikmati hanya dengan menyangrai dengan pasir atau pecahan atap genteng. Hingga warnanya kecoklatan dan sedikit pecah cangkangnya, maka bini Segawe ini dapat dikatakan sudah matang dan langsung bisa dimakan.

Rasanya pun terbilang cukup unik. Mirip kacang almond namun agak sedikit pahit. Disarankan, cemilan ini hanya untuk mereka yang masih memiliki gigi geraham yang kokoh dan utuh. Ini karena, biji Segawe memiliki tekstur yang lumayan keras dibandingkan kacang tanah.

Saat ini, biji Segawe sudah tidak lagi banyak ditemukan di Banyuwangi. Hanya di beberapa wilayah saja yang masih tumbuh subur. Seperti di Kecamatan Sempu, Kalibaru dan Wongsorejo.

Di pedesaan, biji-biji merah tersebut biasanya masih disajikan oleh pemilik rumah sebagai cemilan lebaran. Untuk usia layak konsumsi, biji Segawe terbilang cukup panjang. Namun perlu diingat, semakin sering terkena udara maka semakin cepat melempem atau tengik.

Untuk diketahui, biji Segawe dahulu kala dipakai sebagai penimbang emas karena beratnya selalu konstan. Daunnya dapat dimakan dan mengandung alkaloid yang berkhasiat bagi penyembuhan reumatik. Bijinya mengandung asam lemak sehingga dapat menjadi sumber energi alternatif (biodiesel). 

Selain bijinya dapat dijadikan cemilan sehari-hari, kayu pohon Segawe sendiri banyak digunakan untuk bahan bangunan, pembuatan kayu dan juga arang. Ini karena, kayu pohon Segawe diyakini merupakan kayu paling keras dari segala jenis pohon lainnya. (*)

Pewarta : Agung Sedana
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jepara just now

Welcome to TIMES Jepara

TIMES Jepara is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.